1. Pengertian Humanistik
Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian
manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun
dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini
yang disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik yang beraliran humanisme
biasanya memfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan positif ini.
Kemampuan positif disini erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang
terdapat dalam domain afektif. Emosi adalah karakterisitik yang sangat kuat
yang nampak dari para pendidik beraliran humanisme. Humanistik lebih melihat
pada sisi perkembangan kepribadian manusia.
Kemampuan bertindak positif ini yang disebut sebagai potensi manusia dan
para pendidik yang beraliran humanistik biasanya memfokuskan penganjarannya
pada pembangunan kemampuan positif ini. Humanistik tertuju pada masalah
bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dan dibimbing oleh maksud-maksud
pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
Teori humanisme ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang
bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis
terhadap fenomena sosial. Psikologi humanisme memberi perhatian atas guru
sebagai fasilitator.
2. Aplikasi Teori Humanistik Terhadap
Pembelajaran Mahasiswa
Belajar
adalah menekankan pentingnya isi dari proses belajar bersifat elektik,
tujuannya adalah memanusiakan manusia atau mencapai aktualisasi diri. Aplikasi
teori humanistik lebih menunjuk pada roh atau spirit selama proses pembelajaran
yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran dosen dalam pembelajaran
humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para mahasiswa sedangkan dosesn
memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan mahasiswa.
Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi mahasiswa
untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar.
Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas.
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui
kontrak belajar yang bersifat jelas , jujur dan positif.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan
kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri.
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis,
memaknai proses pembelajaran secara mandiri.
5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan
pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan
menanggung resiko dariperilaku yang ditunjukkan.
6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha
memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong
siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses
belajarnya.
7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai
dengan kecepatannya.
8. Evaluasi diberikan secara individual
berdasarkan perolehan prestasi siswa
Pembelajaran
berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi
pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan
sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan
aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar
dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Siswa
diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat
orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa
mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika
yang berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar